Rabu, 20 April 2016

Karena kita bukan sang hakim (sekelumit tentang luka dan kita)




Bukalah mata hati bukan mata benci.
kita bukanlah sang hakim yang layak menghukum
Kita juga pernah tersalah dan bersalah
Bencilah sekedarnya, maafkanlah kekhilafannya.
Walau….

Rasa sakit adalah suatu metafora yang akan menjadikan kita semakin menyadari apa itu ‘bahagia, nikmat, sehat, senang dan sesuatu yang membuat kita melebarkan bibir-bibir kita.

Kita bukanlah manusia yang sempurna
janganlah merasa seolah tanpa noda
Kita hanyalah manusia yang penuh khilaf salah
Maafkanlah ia bila hatimu terluka
Karena kita bukan sang hakim.

Dan ada satu hal penting yang kita dapat pelajari dan yakini, bahwa tak ada satu manusia pun yang sempurna. Saat ini.
So, kesalahan orang lain seharusnya semakin menyadarkan kita bahwa tak ada manusia yang sempurna. Termasuk diri kita. Maka, maafkanlah.  Maka siapkanlah hati untuk terus memaafkan setiap yang terperi. Maka siapkanlah hati yang akan terus melapangkan dada jika sesuatu hampir membuatmu tak bisa lagi bernafas dengan lega.
Lerailah seluruh luka
Tinggallah berpuluh duka
Aku ingin membuka mata
dan, melihat dunia seutuhnya.

27/12/14
Gerimis pagi (terinspirasi dari sebuah lagu nasyid "bukan sang hakim")