Rabu, 04 Desember 2013

Tak Ada Beban Tanpa Pundak



Aku tahu, hidup selalu menyilaukan duka dan bahagia. aku pun tahu bahwa hidup punya cerita, punya petanda dan punya pelangi. Maka biarlah aku berjalan diatas segala yang diberikanNya untukku. Karena tak akan ada beban tanpa pundak. Allah pasti telah menakdirkanku untuk kuat menjalani, meresapi rasa dan memaknai petanda. Aku harus selalu yakin dan akan tetap yakin. Dia tidak akan pernah salah. Memilih dan memilihkan untuk seorang hamba, yang telah diciptaNya dengan penuh kebijaksanaan dan cinta. Aku yakin dan akan selalu yakin.

Dan pelangi, mimpi yang selalu kuimpikan. Agngan yang selalu kuangankan. Akan terus kuupayakan selamanya. Agar sudi bersanding denganku dan dengannya yang juga mengeja makna. Makna dari kehidupan yang hanya sementara, fana, dan tak lama.

Maka biarlah aku menangis tersedu, menggigil dalam gerimis, terluka perih, dan linglung pada segala. Karena hanya Allah yang bisa. Yang mampu membuatku tetap berdiri dengan separuh bulan sabit dibibir ini. Ya, aku akan tetap menjadi manusia. Manusia dengan derai dan tawa. Jadi tak ada yang perlu terlalu dikhawatirkan dari hidup. Karena semua memanglah punya cerita. Punya jalannya masingmasing. Kakikaki kita telah berpetunjuk untuk melangkah menujuNya. Maka genggamlah hati dan mintalah penjagaanNya. Agar kau-aku tidak tersesat terlalu jauh.

Tak ada beban tanpa pundak, judul nasyid dari Tiar. Telah membawaku jauh tenggelam. Tenggelam dalam cerita dan kenangan. Semoga selalu dalam keberkahan. Jazakumullah Tiar. Dan Jazakillah yang telah tak sengaja menyimpannya dalam sahabat jari, pandang, dan pikirku.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar