Rabu, 15 Oktober 2014

Sajak selesai



Sudah tak ku tahu lagi
Jalan mana menuju hatimu.

6/6/14


Telah kumaafkan



Sebenarnya tak perlu lagi ada kata itu. Karena sedari awal aku telah yakinkan bahwa semua yang akan terjadi nantinya adalah bukan kesalahan. Jadi tak perlu ada kata maaf. Jika pun ada kesalahan, maka aku telah memafkan diriku dan dirimu.

Mimpi adalah sebuah doa. Terwujud atau tidaknya di dunia adalah bukan suatu kesalahan. Mungkin itu adalah sebuah anugerah dari-Nya. Karena Dia adalah dzat yang paling memahami; bagaimana kita bisa berbahagai dengan bahagia yang sesungguhnya. 

Aku telah merelakan mimpi untuk bisa bersama ingin itu. Biarlah Allah saja yang berhak menentukan, menetapkan dan memilihkan. Aku kini tak lagi menginginkan sesuatu yang masih gamang. Masih remang untuk dapat kujelaskan. Aku pun masih belum terlalu yakin; apakah benar seperti itu yang terbaik?

Kini aku lebih menyibukkan diri dengan menebar sesuatu yang baik dari yang kupunya. Apapun itu. Apa yang ada dalam diriku akan ku upayakan agar dapat bermanfaat bagi sekitarku. Bagi orang terdekat dan yang telah memilihku menjadi teladan.

Aku sadar, tak ada kesempurnaan dalam diri sepertiku. Tapi aku pun sadar, bahwa manusia yang baik adalah yang selalu mendermakan kebaikan. Bagaimanapun keadaan dan tuntutan sekitar. Lakukan yang baik, itu adalah pilihan.

14/10/14


Rohis Katibung Tebar Virus Kebaikan



Ekstrakulikuler ROHIS Katibung menghelat sebuah kegiatan bertema ‘Katibung Bercahaya, menebar kebaikan di tanah kelahiran kita’. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh anggota Rohis yang merasa perlu menebar warna kebaikan di tanah kelahiran. Rohis Katibung adalah kumpulan dari beberapa Rohis sekolah di Katibung yakni Rohis SMAN 1 Katibung, MA Ma’arif dan MTs Yapenbaya. 

Selain untuk mempermudah tersebarnya virus kebaikan, kegiatan ini juga merupakan sebuah ajang silaturahmi antar anggota Rohis se-Katibung. Dewasa ini khusunya pelajar mengalami pengaruh keburukan yang sangat signifikan. Tersebarnya virus keburukan seperti narkoba, pergaulan bebas, perokok aktif, dan krisi moral. 

Maka, pelajar Rohis Katibung merasa perlu menyuarakan kebenaran melalui sebuah kegiatan. Minggu (12/10) misalnya, anggota dan pengurus Rohis Katibung ini menyelenggarakan Grand Launching AMAR (Anggota Muda Rohis). Kegiatan yang dihadiri 250 pelajar ini berlangsung di Laman Agung (Balai Adat) Tanjungan Katibung, Lampung Selatan.

Selain mengukuhkan AMAR, kegiatan ini juga berisi pentas Pelajar, Training Motivasi dan penggalangan dana untuk Palestina. Training motivasi diadakan untuk memotivasi pelajar agar terus bersemangat menebar kebaikan dengan menghadirkan trainer berpengalaman yakni Indra Budi Setyawan, SE, CH.CHT dan Encep Supriadi, A.Md, CH.CHT.

Acara ini dibuka secara resmi oleh Camat katibung  Bapak Indra Gunawan. Seperti yang dituturkan bapak Indra Gunawan bahwa pemuda khusunya pelajar membutuhkan bimbingan moral dan ilmu pengetahuan.

“pemuda saat ini memang sangat membutuhkan bimbingan moral dan ilmu pengetahuan, maka kegiatan seperti ini sangat bagus untuk membentuk karakter dan wawasan bagi pelajar” tutur bapak Indra gunawan pada sambutannya kemarin (12/10).

Hal yang sama juga disampaikan oleh Bapak M. Harits Sunansya, M.Pd.I,. dalam sambutannya sebagai Ketua Forum Pembina dan Tutor Rohis Katibung.

“Katibung Bercahaya, ini adalah kegiatan yang sangat membantu tugas guru dan orang tua dalam membina anak-anak mereka. Rohis dapat menjadi salah satu solusi dari krisis moral para pemuda khususnya pelajar saat ini” tuturnya dalam sambutannya kemarin (12/10).








semoga ...



Tak lagi ada jalinan. Tulisan demi tulisan yang mengirimkan petanda. Tak ada lagi cerita tentang masa. Tentang mimpi dan tentangku; padanya. Kini aku telah bisa, mandiri menjalani segala. Segala yang tertakdir padaku.

Apapun yang terjadi pada diriku, cukuplah semesta menjadi yang tahu tentangku. Cukup! Aku sudah punya Allah. Dan mimpi itu, biarlah terbang bersama mantra-mantra; yang telah kugantungkan padaNya.
Aku akan semakin sakit dan terluka, ketika terus menerus bercerita. Aku akan semakin lelah, ketika aku terus menerus menyapa. Sementara waktu terus mengulur kepastianNya. Mungkin ini yang dinamakan belum waktunya atau bukan takdirNya.

Sebisa mungkin aku menghindari temu dalam nyata. Aku tak mau terus menerus menjadi bayangbayang. Kamu menjadi bayangku dan aku menjadi bayangmu. Ini tidak baik. Untuk semangat menebar kebaikan yang harus aku jalankan dan kamu gaungkan.

Allah tahu yang terbaik. Maka aku serahkan seutuhnya padaNya. Telah ku wakilkan seluruh aku padaNya. Kini aku mulai temukan, tempat paling damai menjalani kehidupan.

Dan untukmu; terimakasih telah menjadi taman. Telah membuatkanku rumah pelangi. Tempat aku mengisi kehidupan. Menuntaskan keresahan. Meyakinkan keraguan. Semoga kau temukan bahagia yang abadi. Bahagia yang tulus. Bahagia yang membahagiakan.

Catatan untukmu yang semoga selalu dalam kebaikanNya.
14 Oktober 2014