Sebenarnya tak perlu lagi ada kata itu. Karena sedari awal
aku telah yakinkan bahwa semua yang akan terjadi nantinya adalah bukan
kesalahan. Jadi tak perlu ada kata maaf. Jika pun ada kesalahan, maka aku telah
memafkan diriku dan dirimu.
Mimpi adalah sebuah doa. Terwujud atau tidaknya di dunia
adalah bukan suatu kesalahan. Mungkin itu adalah sebuah anugerah dari-Nya.
Karena Dia adalah dzat yang paling memahami; bagaimana kita bisa berbahagai
dengan bahagia yang sesungguhnya.
Aku telah merelakan mimpi untuk bisa bersama ingin itu.
Biarlah Allah saja yang berhak menentukan, menetapkan dan memilihkan. Aku kini
tak lagi menginginkan sesuatu yang masih gamang. Masih remang untuk dapat
kujelaskan. Aku pun masih belum terlalu yakin; apakah benar seperti itu yang
terbaik?
Kini aku lebih menyibukkan diri dengan menebar sesuatu yang
baik dari yang kupunya. Apapun itu. Apa yang ada dalam diriku akan ku upayakan
agar dapat bermanfaat bagi sekitarku. Bagi orang terdekat dan yang telah
memilihku menjadi teladan.
Aku sadar, tak ada kesempurnaan dalam diri sepertiku. Tapi
aku pun sadar, bahwa manusia yang baik adalah yang selalu mendermakan kebaikan.
Bagaimanapun keadaan dan tuntutan sekitar. Lakukan yang baik, itu adalah
pilihan.
14/10/14
Tidak ada komentar:
Posting Komentar