Rabu, 15 Oktober 2014

Telah kumaafkan



Sebenarnya tak perlu lagi ada kata itu. Karena sedari awal aku telah yakinkan bahwa semua yang akan terjadi nantinya adalah bukan kesalahan. Jadi tak perlu ada kata maaf. Jika pun ada kesalahan, maka aku telah memafkan diriku dan dirimu.

Mimpi adalah sebuah doa. Terwujud atau tidaknya di dunia adalah bukan suatu kesalahan. Mungkin itu adalah sebuah anugerah dari-Nya. Karena Dia adalah dzat yang paling memahami; bagaimana kita bisa berbahagai dengan bahagia yang sesungguhnya. 

Aku telah merelakan mimpi untuk bisa bersama ingin itu. Biarlah Allah saja yang berhak menentukan, menetapkan dan memilihkan. Aku kini tak lagi menginginkan sesuatu yang masih gamang. Masih remang untuk dapat kujelaskan. Aku pun masih belum terlalu yakin; apakah benar seperti itu yang terbaik?

Kini aku lebih menyibukkan diri dengan menebar sesuatu yang baik dari yang kupunya. Apapun itu. Apa yang ada dalam diriku akan ku upayakan agar dapat bermanfaat bagi sekitarku. Bagi orang terdekat dan yang telah memilihku menjadi teladan.

Aku sadar, tak ada kesempurnaan dalam diri sepertiku. Tapi aku pun sadar, bahwa manusia yang baik adalah yang selalu mendermakan kebaikan. Bagaimanapun keadaan dan tuntutan sekitar. Lakukan yang baik, itu adalah pilihan.

14/10/14


Tidak ada komentar:

Posting Komentar