Selasa, 03 Desember 2013

Wajah Langit (3)



Kau harus bisa menjadi seperti matahari. Matahari yang akan terus bersinar meski terkadang mendung dan hujan menghadang. Membuatnya harus bersabar menanti waktu untuk hadir menyinari dunia. Tetapi matahari pasti terus menjalankan tugas dari Tuhannya, untuk terus bersinar hari ini, esok, lusa dan sampai waktu yang diaturNya. Kau harus bisa menjadi seperti matahari; selalu dalam kebaikan meski terkadang sekitar menyakitimu. Meski keadaan hampir membuatmu rapuh. Kau harus bisa menjadi seperti matahari. Tetap memberikan pencerahan meski gerimismu kadang datang tanpa kau undang.

Kau yang begitu istimewa. Terus memudahkan segala dengan keyakinanmu. Dan keyakinanmu meyakinkanku. Bahwa semua akan baikbaik saja. Ketenanganmu mampu menenangkan segala yang membuatku cemas. Kau begitu istimewa. Dan telah mengistimewakan segala;segala hal yang kupikirkan. Dan semua katamu menjadi petanda bahwa ini jalannya. Itu caranya. Dan begini hasilnya. Kau begitu mengistimewakan segala;segala hal yang membuatku ragu. Dan kau meyakinkan dengan segala hal yang telah kau saksikan, kau buktikan, kau amalkan. Semoga segala memberimu kebahagiaan dan keberkahan.

Wajah langit, tetaplah dalan kebaikanNya. Menunjuki jalanjalan kebenara dengan segala pengorbanan. Dengan kesabaran dan keramahtamahanmu. Kelembutanmu dalam segala yang membutuhkan petuahmu. Membutuhkan keyakinanmu untuk meyakinkan. Wajah langitku; kau begitu istimewa. Karena kau telah menanamkan dihatimu untuk mengistimewakan yang diistimewakanNya. Memuliakan yang dimuliakanNya. Menjaga yang terus menjagaNya.

Jadilah seperti matahari. Terus menjalankan tugas yang telah diamanahkanNya untuk ditunaikan. Dan kau; akan tetap menjalankan tugasmu sebagai hambaNya, apapun keadaannya, bagaimanapun sakitnya. Kau akan tetap menjadi seperti matahari. Meskipun beribu pengkhianatan kau dapati. Kau akan tetap menjadi seperti matahari; terus menjalankan tugasmu.

Dan aku; akan selalu dengan ketulusanku mendoakanmu. Jadilah seperti matahari. Apapun resikonya, apapun rasanya, apapun adanya. Karena itulah engkau dicipta; sebagai manusia
;untuk terus beribadah kepadaNya.


Jazakumullah khairan katsiran… atas segala pembekalan, pencerahan, pengistimewaan.
;katakatamu mengalihkan duniaku.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar