Telah luruh segala
Lebur semesta
Kini hanya ada satu harap
Telah kugantungkan bersamaNya
Karena Tuhan memahami bagaimana kita nanti
Maka kini perih goresan tak berarti
Karena Tuhan tak pernah salah
Karena dia selalu punya celah
Bagaimana kita bahagia
;Abadi.
Maka seluruh peluh telah kuramu dalam sekotak peti
Berisi segala luka segala duka dan perih
Maka kukatakan pada semesta
Dalam tengadah jemari yang masih sama
; Aku harus bahagia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar