episode#perjalanan pelangi temukan warnanya
Setelah melewati masa paling menyedihkan. Harap itu tumbuh
kembali. Bertunas dengan cepat dan ranum. Skenario Allah masih kutunggu
menjemputku. Allah menjalankan segalanya. Membuat keinginan bertubi-tubi untuk mencoba
kembali memaknai hal yang pernah kulalui. Menuntunku menuju kotamu. Kotaku
dulu. Membuat kecemburuanku pada wanita itu yang memampukanku melangkah maju.
Menyambangi keramaian untuk sekedar memperkenalkanku sebagai wanita pilihan.
Meskipun dengan sedikit takut dan gelisah. Aku tekadkan
menembus ketakutan yang tak beralaskan. Toh, nyatanya yang lain biasa saja.
Menyambutku tetap sebagai kawan. Meski aku kenakan pakaian itu. Meski aku tutup
sebagian dari wajahku. Aku yakin mereka orang baik, yang masih punya rasa
saling menghargai. Ini pilihan.
Meski sebenarnya aku baru mencoba. Mulai latihan membiasakan
diri untuk terbiasa dengan tatapan sekitar, dugaan, dan pengawasan dari banyak
hal. Aku bisa menerimanya. Perlakuan semacam itu juga pernah aku lakukan
terhadap mereka yang lebih dulu memulainya.
Kini semuanya kembali berwarna. Sepertinya memang Tuhan
merencanakan ini. Membuatku begitu sedih dan sakit berkepanjangan, hampir saja
tak mampu lagi ku tahan luka ini. Dan lewat luka inilah yang mampu memberanikanku
untuk melakukan sesuatu. Semampuku. Dan setelah semuanya berlalu. Aku merasa
sangat kembali mencintaiMu. tak ada yang lain yang lebih aku butuhkan selain
Engkau. ‘aku sudah punya Allah’
Kelapangan itu kembali sudi menyapaku. Aku, si pecinta
pelangi kembali menegarkan duniaku. Dunia yang selalu kujadikan dongeng
persahabatan dan perjuangan. Juga pertemuan rasa. Harus bisa aku jaga dengan
baik. Agar tak ada lagi kecemburuan pada hati yang terlalu cepat menduga,
terlalu cepat gelisah, terlalu cepat menyerah.
Agustus'13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar