Apa yang Sedang
Terjadi?
Aku masih sangat belum mengerti. Yang menimpamu sehingga
semuanya menjadi sendu. Diammu menjadi sebuah lautan kesedihan yang belum
menepi. Perahu kertas yang ku buat dan ku layarkan pun mengikutimu tenggelam
dalam lautmu.
Kau memang sempat meberiku sedikit kabar. Tapi sungguh, itu
sama sekali tak membuatku mengerti. Karena masih tampakan duka. wajahmu masih
sangat layu. Tulisanmu sungguh sangat tak beraturan. Kau berantakan. Dan
sebenarnya apa yang sedang terjadi?
Kau bungkam ketika ku tanya kenapa. Apa aku sudah tak kau
anggap lagi. Sebagai seseorang yang menarikmu untuk menulis. Menagih janjimu
dan mengnganggu waktu luangmu. Setidaknya kau pernah bahagia bersamaku. Bersama
udara yang selalu menyampaikan rasa.
Meski kita tak pernah dipertemukan dalam nyata yang
benar-benar realita. Tapi kita tetap teman bukan? Dan aku menginginkan semua sama.
Teman yang saling bahagia, saling luka dan tawa. Kebahagianmu pelangiku.
Warnamu adalah warna yang belum kutemukan sebelumnya. Ketika kau tiba-tiba
hadir menjadi warna baru dalam kehidupanku.
Sungguh aku gelisah. Memikirkanmu yang belum dalam
ketenangan dan bahagia. apa yang harus kuperbuat untuk kembalikan segala yang
membuatmu bahagia? Aku berdoa aku
berupaya. Tapi dirimu masih saja kamboja. Kapan ini berlalu? Terus kudoakan
semoga segera berlalu dukamu. Dan kembali bahagia mendatangimu.
Sebenarnya apa yang sedang terjadi? Sungguh, aku gelisah.
Tapi lagi-lagi kutuangkan pada daisy. Si bunga penyimpan rahasia. Kutuangkan
doa, berharap Dia segera kirimkan pengabulan dan sampaikan aroma daisy yang kutanam
padamu.
Daisy sampaikan salamku pada udara, pada awan, pada hujan,
pada gerimis yang kau undang. Lalu menetes perlahan di bahumu, di tanganmu. Dan
semoga kau lekas baik. Lekas tersenyum. Sajak lama menantimu, menyelesaikan
yang masih tertunda. Mendekatkan yang masih menunggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar