Minggu, 22 Juni 2014

FKAR Menghelat Pelatihan Menulis



Menulis adalah salah satu sarana efektif dalam menyuarakan aspirasi. Kemampuan menulis sudah seharusnya dimiliki oleh berbagai kalangan. FKAR(Forum Kerjasama Alumni Rohis) Bandar Lampung menyadari benar pentingnya kemampuan menulis dimiliki oleh seluruh anggotanya. Terlebih lagi menulis berita. Hari ini (22/6) anggota dan pengurus forum ini menyelenggarakan pelatihan menulis berita. Kegiatan yang dinamai Petasan (Pelatihan Kehumasan) tersebut, berlangsung di Umitra (Universitas Mitra Lampung). 

Sebagai organisasi yang bergerak di bidang dakwah sekolah, penyaluran aspirasi haruslah rutin di publikasikan. Mengingat dewasa ini permasalahan remaja dan pelajar sudah cukup memrihatinkan. Pelatihan yang khusus diadakan oleh bidang humas FKAR ini menghadirkan pemateri langsung dari praktisi media. Yakni salah satu asisten Redaktur  Lampung Post Adian Saputra.

Adian menegaskan, dalam penulisan berita yang paling penting adalah penguatan isu. Serta bagaimana megemas isu itu agar pantas dibaca oleh masyarakat.
“yang penting itu isunya apa, kemudian ditulis dengan memerhatikan unsur-unsur  berita. Bahasanya populer sesuai EYD, ringkas, padat dan jelas” tutur Adian.

Meski hanya dihadiri beberapa dari internal pengurus FKAR  dan pelajar Rohis Bandar Lampung, mereka terlihat begitu bersemangat. Para peserta pun diminta untuk membuat rilis dan langsung dinilai oleh pemateri.





Sabtu, 21 Juni 2014

Seluruhnya Berpuasa




Ahlan Wa Sahlan Ya Ramadhan. Tanpa terasa Ramadhan kembali menyapa kita. Semoga masih sampai pada RamadhanMu ya Rabb. Ketika kita merasa atau tak sengaja mengatakan ‘wah nggak kerasa ya udah mau Ramadhan….’ Nah, disinilah titik yang makin membuktikan bahwa ‘kehidupan di dunia memanglah hanya sebentar, sementara, permaianan atau istilah lainnya yang serupa’ semoga kita semakin bijak dalam memaknai arti kehidupan dan mampu menjalaninya semata-mata sebagai ujian dariNya.

So, kalo Ramadhan udah mau tiba, kita kudu ngapain ya? Ibarat tamu istimewa, tentu kita sangat bergembira dan bersemangat menanti kedatangannya mengisi hari-hari kita. Nah, ini salah satu tips dariku dalam menyambut menyambut Ramadhan yang super spesial.

Pertama, berdoa terus ya agar dipertemukan dengan Ramadhan. Karena yang pasti itu hanya milik Allah, maka kita tak pernah tahu akan sampai dimana nafas ini terus berhembus. Kedua, layaknya menyambut tamu super istimewa, tentu banyak persiapan mulai dari memperindah rumah (bersih-bersih). Jadi jangan terbalik ya kawan…. Karena yang sering dilakukan kebanyakan orang acara bersih-bersih rumah dilakukan menjelang kepergian Ramadhan (seharusnya kan sedih karena tamunya mau pergi). Ketiga, perbanyak ilmu tentang Ramadhan (tentang puasa, ibadah-ibadah Ramadhan dan lainnya sebagai bekal agar khusyu’ jalani ibadah di Ramadhan). Ke empat, buat targetan selama Ramadhan, misalnya mau khatamin qur’an berapa kali, dan ibadah-ibadah yang lain, sebisa mungkin tak ada waktu yang terlewat tanpa ibadah, minimal jangan lupa berdzikir. Ke lima, menjelang kepergian Ramadhan, tingkatkan lagi ibadah kita, focus ibadah. Berdoa dengan penuh pengharapan agar Allah masih perkenankan untuk kita bertemu kembali dengan Ramadhan. Dan yang paling penting semoga Allah terus menjaga iman kita seperti Allah menjaga dan menguatkan kita di Ramadhan.

Nah, itu hanya beberapa hal kecil dariku. Teman semua bisa menambahkan sendiri ya apa lagi yang harus dilakukan. Untuk Ramadhan tahun ini aku ingin semua anggota tubuhku ikut berpuasa secara penuh. No fb, no handphone, no diluar ibadah. Wah, udah nggak sabar ni gimana ya rasanya..?? mmmm semoga lezat.

Tak ada yang lebih abadi daripada surgaMu
Tak ada yang pernah tahu apa itu masa depan
Aku ingin terus bersamaMu
Tanpa pernah lupa kuasaMu

Sampaikan aku pada RamadhanMu
Aku ingin menahan segala nafsu
Seluruh aku ingin kuisi dengan namaMu.



Lalu surga mana yang kan kau tempati tanpa ujian?



_Shinja Tsaqib_


Ketika kehidupan terasa begitu sesak di dada, jangan lari kawan. Karena berdasarkan data pengalaman beberapa manusia di bumi, masalahmu tak terselesaikan dengan menghindar. Hadapi! Semua manusia yang hidup di bumi selalu begitu, selalu dibarengi dengan problema dan itulah tugasmu untuk menghadapi. Dengan kata lain itulah ujian hidupmu. Bagaimana kau akan melewati dan mendapatkan surga, jika belum benarbenar menghadapinya saja kau sudah lari. 

Lalu surga mana yang akan kau tempati tanpa ujian terlebih dulu di dunia? Karena Allah dengan jelas mengatakan hal ini dalam salah satu suratnya kepada kita.

“Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga rasul, orang-orang yang beriman bersamanya berkata, “kapankah datang pertolongan Allah?” ingatlah pertolongan Allah itu dekat.” (Q.S. Al-Baqarah (2): 214)

So, pupuk keberanianmu, kuatkan hatimu dan juga imanmu. Mungkin begitulah teori yang mudah kita jabarkan. Sering kali kita bilang ‘teorinya tuh memang mudah, tapi menjalaninya tak semudah mulutmu berbicara.’ Ya, aku setuju dengan pernyataan bahwa teori tak semudah dan seindah kenyataan yang dihadapi. Itulah gunanya teori, selalu menunjukkan jalan yang benar. Karena teorinya Allah sudah teruji kawan.

Sejarah telah menjelaskan, bagaimana kehidupan para penghuni surga di dunia. Penuh ujian bukan? Ya, lagi-lagi ada yang mengatakan itukan mereka, para nabi, orang orang yang dekat dengan nabi, atau entahlah, kita pun selalu beralasan untuk dapat membenarkan apa yang kita lakukan.  Ya, itulah mereka, para nabi dan orang-orang beriman yang rela menukar segalanya demi Allah. Yang rela merasakan apapun demi Allah. Apapun itu, tak pernah terlintas untuk lari, atau mati sebelum benar benar mengerahkan seluruh kekuatan yang ada pada dirinya. Mereka tak pernah berlari dari ujian meski hanya terbesit di pikiran dan hati.

Lalu bagaimana kita meneladani itu semua? Apakah kita dengan begitu mudah memutuskan untuk berlari dengan kematian karena ujian? Apakah kita terlalu begitu lemahnya untuk bertahan sampai Allah benarbenar memutuskan. Ayolah kawan, hidup ini adalah perjuangan. Dan Allah pemilik seutuhnya kita. Biarlah Allah saja yang memutuskan sampai diwaktu mana kita dapat mengakhiri segala derita, segala luka. Ingatlah segala yang terjadi pada kita adalah dari Allah. Dan Allah juga tahu, sekuat apa kita.

'Apakah kita akan meghakimi diri kita menjadi seorang yang lemah, padahal Allah telah memilih kita menjadi manusia yang kuat? Allah tidak akan pernah salah, memilihmu agar lekas menjadi penghuni surgaNya.'

Allah ingin tunjukkan jalanNya padamu kawan. Jadi jangan kau pupuskan rencanaNya, dengan keterburuanmu berprasangka, bahwa kau tak sanggup lagi menghadapinya, menjalani hidup dengan kubangan luka. Tapi kau tetap punyaNya, kau akan terus di jaga. Jika kau juga menjagaNya.


Selasa, 17 Juni 2014

HARAPAN PANJANG DI RAMADHAN



_Shinja Tsaqib_

Tahun ini semoga sampai pada Ramadhan yang sudah kunanti. Semoga Allah terus memupuk kesabaran dan kesyukuran atas segala peristiwa. Aku benar-benar mengingini dapat bermunajat penuh di Ramadhan ini. Aku ingin semoga Allah terus mengampuni setiap dosa dan memaafkan setiap kali aku melakukan kesalahan yang sama. Aku ingin terus bertahan, sampai Allah benarbenar menghapus gulita dihidupku.

Rabbku, aku ingin kembali seputih januari
sesuci saat kehadiranku di dunia
bersama derai kesyukuran
beriring perih kesabaran
aku ingin gemetar setiap kali senandung qur’an terdengar
seperti pertama kali kudengar namaMu di kedua telingaku

sampaikan aku pada RamadhanMu
aku ingin kembali megingat segala nikmat
melumpuhkan segala aku kepadaMu
terus menyebutMu setiap derai dan tawa

Aku tahu, kehidupan adalah ujian. Dan aku bercita untuk terus menanamkan kesabaran dalam setiap rencanaMu. Aku ingin terus kuat menahan segala hal yang berlawanan dengan perintahMu.
Sampaikan aku pada RamadhanMu. Aku ingin mengabdi semampuku. Sampai batas waktu yang aku tidak tahu. Biarlah rahasia itu menjadi buliran mutiara yang akan mengindahkan segalanya. Aku janji, aku akan terus bertahan, semampuku. 

Dan harapan panjangku pada RamadhanMu, semoga Kau masukkan aku dalam golongan yang kau ridhai. Jika Kau mampukan aku melewati Ramadhan kali ini dengan penuh kekhusyu’an beribadah kepadaMu, semoga setelah RamadhanMu pergi aku semakin dapat persembahkan yang terbaik padaMu. 

Dan jika waktuku habis di Ramadhan kali ini, semoga aku dalam keadaan sangat taat kepadaMu. Dan segala ampunan telah kau berikan untukku. Rabb, aku tahu aku amatlah lemah. Sangat lemah. Karena itu kumohon, jangan Kau biarkan aku terlalu lama dalam kubangan maksiat. Aku takut. Tapi aku percaya, Kau selalu baik. Kau terus tunjukkan jalan untuk kembali. Dan di Ramadhan tahun ini semoga aku terus dalam ketaatan dan penuh kesyukuran.

Jika waktuku tak berdetak lagi
Semoga ampunanMu mengiringi

Sampaikan aku pada RamadhanMu. Aku ingin kembali suci. Seperti  saat kehadiranku di dunia dengan tangis dan tawa. Dan mengenang itu membuatku semakin percaya. Kau telah memberikan kekuatan sejak awal mula penciptaanku.

aku mencintai-Mu
seperti apapun usahaku
akan kubuktikan
bahwa derai tak mampu lumpuhkan
karena kekuatan telah tumbuh
telah berlabuh


Kerajaan Pelangi, 16 Juni 2014 (22:26)


JANGAN TAKUT !



_Shinja Tsaqib_

Semua dari kita tentu mempunyai rasa takut. Meski dengan porsi yang berbeda. Dan tentu saja setiap dari kita pun menyikapi rasa takut dengan bermacam rupa. Yup, Allah memang telah melekatkan rasa takut pada setiap manusia. Dan rasa takut ini sesungguhnya hanya diperuntukkan kepada Allah saja.

Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikan kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata “Innaalillahi wa innaa ilaihi raajiuun” (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali). ” (Q.S. Al-Baqarah (2): 155-156)

Namun, pada realitanya tidak jarang kita sering salah menempatkan rasa takut pada selain-Nya. Nah, ini yang harus diperbaiki agar tidak berlanjut menjadi kegelisahan yang akut. Rasa takut yang tidak diperuntukkan kepada Allah akan menyebabkan ketidak tenangan hati, akibatnya hidup menjadi mimpi buruk.

Lalu, bagaimana agar rasa takut yang ada bisa kita arahkan hanya kepada Allah? Nah, coba deh simak firman Allah ini.

“Dan Kami tidak membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya, dan pada Kami ada suatu catatan yang menuturkan dengan sebenarnya, dan mereka tidak dizalimi (dirugkan). ” (Q.S. Al-Mukminun (23):62)

So, nggak usah takut lagi, karena Allah telah mengatakan dalam firmannya bahwa Allah tidak akan memberikan sesuatu yang kamu tidak mampu mengatasinya. Jadi, Allah telah mengiringi segala permasalahan kita dengan solusi. Nah, disini Allah akan menguji kita, seberapa dalam keimanan kita kepadaNya.

“Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga rasul orang-orang yang beriman bersamanya berkata, “kapankah datang pertolongan Allah?” ingatlah pertolongan Allah itu dekat.” (Q.S. Al-Baqarah (2): 214)

Nah, gimana, sudah terbuka pikiran kita untuk tetap tenang menjalani hidup? Tentu, semua itu memang tak mudah. Tapi perlu diingat selalu, apa yang sebenarnya Allah inginkan atas kita adalah kebaikan. Allah telah menyiapkan tempat terindah penuh kebahagiaan atas setiap kesabaran dan rasa sakit menahan segala ujian.

Dunia ini sebentar. Hidup kita juga sebentar. Apakah kita akan menukar yang sebentar ini dengan kebahagiaan yang abadi??? Tentu tidak jika kamu termasuk orang yang berpikir.

“Tidak ada suatu musibah yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah; dan barang siapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Q.S. At-Tagabun (64): 11)

Lantas harus seperti apa sikap kita jika yang terjadi amatlah menyiksa diri. Hidup seolah menjadi kubangan luka. Tak berkesudahan. Benar, memang setiap masalah diturunkan beserta solusi. Tetapi, seolah Allah tiada habis memberi ujian yang menguras kesabaran. Maka Allah pun berkata dalam suratnya.

“Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada Allah.” (Q.S. Ali-Imran (3): 200)

Tidak ada kekuatan tanpa kesabaran. Maka Allah telah menunjukkan harus seperti apa kita. Kesabaran adalah petunjuk dari tuhan menuju surga. Allah tidak pernah mengatakan bahwa kesabaran ada batasnya. Seperti yang sering kita dengar. Ketika menghadapi ujian hidup silih berganti, seolah hidup ini benar benar menyiksa diri. Tetapi Allah mengingatkan kita tentang hal ini. Kata Allah kita disuruh bersabar dan terus menguatkan kesabaran, sampai Allah benar benar ridha kepada kita untuk menempati istana tanpa luka. Dan itu adalah janji Allah kepada manusia yang mau taat serta sabar.

Maka bertaqwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah; dan infakkanlah harta yang baik untuk dirimu. Dan barang siapa dijaga dirinya dari kekikiran, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Q.S. At-Tagabun (64): 16)

Allah mengirimi kita ujian dengan segala keperihannya adalah bentuk kasih sayang Allah. untuk memantaskan diri kita menjadi manusia mulia, yang pantas menjadi penghuni surga selamanya. Lalu, apakah kita masih ragu dengan segala kasih sayang Allah??? Seandainya kita mengetahui rencana Tuhan untuk kita, tentu kita akan dengan mudah menanamkan keikhlasan pada setiap hati-hati kita. Karena Allah tidak akan pernah salah.

Tetapi itulah cara Allah mendidik kita. Dengan merahasiakan hal indah dibalik kesabaran yang tiada batas. Jangan biarkan penyesalan menjadi pengganggu kehidupan kita di dunia dan diakhirat. Karena masa lalu tentu tak dapat kita rubah.

“Dan orang yang sabar karena mengharap keridaan tuhannya, melaksanakan salat dan menginfakkan sebagian rezeki yang kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan, orang itulah yang mendapatkan tempat kesudahan (yang baik). (yaitu) surge-surga ‘And, mereka masuk kedalamnya bersama dengan orang saleh dari nenek moyangnya, pasangan-pasangannya dan anak cucunya, sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu: (sambil mengucapkan), “selamat sejahtera atasmu karena kesabaranmu.” Maka alangkah nikmatnya tempat kesudahan itu. ” (Q.S. Ar-Ra’d (13): 22-24)

Wallahu alam…