Selasa, 17 Juni 2014

Kini aku tahu, mengapa harus terus bersabar



Karena Allah juga tahu, sekuat apa kita
_Shinja Tsaqib_

Kesabaran adalah proses panjang yang menawarkan perih dan sakit tak berkesudahan. Tapi itu hanya berlaku di dunia. Dan surga adalah tempat terbaik atas kesabaran panjang yang kau usahakan. 

Coba renungi kalimat indah ini, dari Allah langsung untuk hambaNya yang sabar dan terus menguatkan kesabarannya. Allah memberikan kabar gembira lewat surat Ar-Ra’d (13): ayat 22-24.

Dan orang yang sabar karena mengharap keridaan tuhannya, melaksanakan salat dan menginfakkan sebagian rezeki yang kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan, orang itulah yang mendapatkan tempat kesudahan (yang baik). (yaitu) surg-surga ‘And, mereka masuk kedalamnya bersama dengan orang saleh dari nenek moyangnya, pasangan-pasangannya dan anak cucunya, sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu: (sambil mengucapkan),
“selamat sejahtera atasmu karena kesabaranmu.”
Maka alangkah nikmatnya tempat kesudahan itu.

Mungkin ini alasan mengapa ada seseorang yang sangat amat tidak memedulikan rasa sakit atas perihnya kehidupan. Meski kita tahu, itu sangat tidak adil untuknya (dalam pemikiran kita yang sok tahu). Terus menahan luka dalam penyiksaan batin oleh manusia lainnya.

Tetapi membaca ini, membuat saya berpikir ulang untuk mengatakan bahwa orang yang terus bersabar dalam ketertindasan perasaan adalah orang bodoh. Bahwa tindakan diam atas luka perasaan maupun fisik (dalam hal tertentu) adalah hal yang tidak masuk diakal.

Sering kali kita menyaksikan beberapa orang yang mengalami penghinaan, luka batin dan fisik secara berulang masih bisa terus bersabar. Lalu apa itu sabar? Hanya keperihan yang ditawarkan oleh kesabaran.
Dan mengapa Allah terus menyuruh kita bersabar padahal kita masih bisa melawan?

Dan lewat ayat inilah aku harus berpikir jernih. Dengan bagian hati yang masih menyimpan kejujuran dan kedamaian. Karena ternyata Allah punya rahasia, punya ujian untuk memilih seseorang yang pantas mendapatkan kebahagiaan tak bertepi.  Dan aku mulai memahami mengapa sebagian orang tetap memilih untuk terus bertahan dalam kesabaran. Meski sakit, akan dilakukan demi keridaanNya. Karena Allah juga tahu, semampu apa kita. Sekuat apa kita untuk menghadapi segala kepedihan hidup.

Ujian akan terus datang kepada seorang mukmin atau mukminah mengenai jasadnya, hartanya, dan anaknya sehingga ia menghadap Allah tanpa membawa dosa. ” (HR. Ahmad)

Selamat berjuang!!!
Terinspirasi dari buku dan film CHSI
Thanks mb Asma


Tidak ada komentar:

Posting Komentar