Sabtu, 21 Juni 2014

Lalu surga mana yang kan kau tempati tanpa ujian?



_Shinja Tsaqib_


Ketika kehidupan terasa begitu sesak di dada, jangan lari kawan. Karena berdasarkan data pengalaman beberapa manusia di bumi, masalahmu tak terselesaikan dengan menghindar. Hadapi! Semua manusia yang hidup di bumi selalu begitu, selalu dibarengi dengan problema dan itulah tugasmu untuk menghadapi. Dengan kata lain itulah ujian hidupmu. Bagaimana kau akan melewati dan mendapatkan surga, jika belum benarbenar menghadapinya saja kau sudah lari. 

Lalu surga mana yang akan kau tempati tanpa ujian terlebih dulu di dunia? Karena Allah dengan jelas mengatakan hal ini dalam salah satu suratnya kepada kita.

“Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga rasul, orang-orang yang beriman bersamanya berkata, “kapankah datang pertolongan Allah?” ingatlah pertolongan Allah itu dekat.” (Q.S. Al-Baqarah (2): 214)

So, pupuk keberanianmu, kuatkan hatimu dan juga imanmu. Mungkin begitulah teori yang mudah kita jabarkan. Sering kali kita bilang ‘teorinya tuh memang mudah, tapi menjalaninya tak semudah mulutmu berbicara.’ Ya, aku setuju dengan pernyataan bahwa teori tak semudah dan seindah kenyataan yang dihadapi. Itulah gunanya teori, selalu menunjukkan jalan yang benar. Karena teorinya Allah sudah teruji kawan.

Sejarah telah menjelaskan, bagaimana kehidupan para penghuni surga di dunia. Penuh ujian bukan? Ya, lagi-lagi ada yang mengatakan itukan mereka, para nabi, orang orang yang dekat dengan nabi, atau entahlah, kita pun selalu beralasan untuk dapat membenarkan apa yang kita lakukan.  Ya, itulah mereka, para nabi dan orang-orang beriman yang rela menukar segalanya demi Allah. Yang rela merasakan apapun demi Allah. Apapun itu, tak pernah terlintas untuk lari, atau mati sebelum benar benar mengerahkan seluruh kekuatan yang ada pada dirinya. Mereka tak pernah berlari dari ujian meski hanya terbesit di pikiran dan hati.

Lalu bagaimana kita meneladani itu semua? Apakah kita dengan begitu mudah memutuskan untuk berlari dengan kematian karena ujian? Apakah kita terlalu begitu lemahnya untuk bertahan sampai Allah benarbenar memutuskan. Ayolah kawan, hidup ini adalah perjuangan. Dan Allah pemilik seutuhnya kita. Biarlah Allah saja yang memutuskan sampai diwaktu mana kita dapat mengakhiri segala derita, segala luka. Ingatlah segala yang terjadi pada kita adalah dari Allah. Dan Allah juga tahu, sekuat apa kita.

'Apakah kita akan meghakimi diri kita menjadi seorang yang lemah, padahal Allah telah memilih kita menjadi manusia yang kuat? Allah tidak akan pernah salah, memilihmu agar lekas menjadi penghuni surgaNya.'

Allah ingin tunjukkan jalanNya padamu kawan. Jadi jangan kau pupuskan rencanaNya, dengan keterburuanmu berprasangka, bahwa kau tak sanggup lagi menghadapinya, menjalani hidup dengan kubangan luka. Tapi kau tetap punyaNya, kau akan terus di jaga. Jika kau juga menjagaNya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar