Selasa, 17 Juni 2014

Allah Telah Menjamin Kehidupanmu di Dunia



_Shinja Tsaqib_
 
Di dalam kehidupan, tentu manusia dihadapkan dengan berbagai problema. Dan yang sedang menjadi pokok inti pembahasan saya kali ini adalah mengenai finansial. Ya, uang. Begitulah hidup mengenalkan kita pada hal yang bukan segalanya namun selalu saja kita membutuhkannya. Dan bukan benda berbahan kertas atau logam yang akan lebih saya tekankan untuk lebih bisa kita kenal disini. Saya akan lebih mengenalkan pada zat yang selalu memenuhi segala apa yang dibutuhkan oleh manusia. Dialah Allah.
Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.”  ( Q.S. Al-Isra’ (17): 70)

Allah SWT yang selalu memberikan apa yang dibutuhkan manusia bahkan tanpa diminta sekalipun. Contohnya adalah udara yang selalu kita butuhkan untuk dapat terus hidup. Mata untuk kita dapat melihat, hidung, tangan, kaki dan juga hati. Semua adalah bagian dari diri kita yang tanpa kita meminta Allah telah memberikan segalanya. Bahkan tak ada biaya sedikitpun yang Allah minta kepada kita. Allah hanya meminta pemenuhan atas perjanjian di awal sebelum kita terlahir di dunia. Ya, Allah menciptakan kita semua tak lain agar kita beribadah kepadaNya. Cukup, hanya itu.

wahai manusia! Ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezeki kepadamu dari langit dan bumi? Tidak ada tuhan selain Dia; maka mengapa kamu berpaling (dari ketauhidan)?  (Q.S. Fatir(35) : 3)

“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (Q.S. Az-Zariyat (51): 56)

Lalu, sekarang yang akan saya tanyakan adalah; bagaimana kita terlalu takut memikirkan masa depan jika Allah telah pasti akan memenuhi segala apa yang kita butuhkan?

“Katakanlah; Sungguh, Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasinya (bagi siapa yang Dia kehendaki), tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (Q.S. Saba’(34): 36)

Kita hanya perlu mengasah keberanian kita lewat pemahaman mendalam akan hakikat keyakinan. Bahwa sesungguhnya Allah hanya menyuruh manusia untuk beribadah. Tentu, untuk memenuhi segala yang kita butuhkan ada usaha disana. Tetapi usaha disini adalah sebagai sebab untuk menjemput akibat yang akan diberikan Allah kepada kita.

“Dan bukanlah harta atau anak-anakmu yang mendekatkan kamu kepada Kami, melainkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka itulah yang memperoleh balasan yang berlipat ganda atas apa yang telah mereka kerjakan; dan mereka aman sentosa di tempat-tempat yang tinggi (dalam surga). ” (Q.S. Saba’(34): 37)

Katakanlah, sungguh, Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasinya bagi siapa yang Dia kehendaki diantara hamba-hamba-Nya.” Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dialah pemberi rezeki yang terbaik. (Saba’(34): 39)

Pada intinya kita hanya disuruh berusaha dalam rangka beribadah kepadaNya. Dan hati kita tetap meyakini bahwa Allah-lah yang memberikan itu semua, dan murni karena kasih sayangNya kepada kita.

Katakanlah,”jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai daripada Allah dan RasulNya serta berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.” (Q.S.  At-Taubah(9) : 24)

“Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sendagurauan, perhiasan dan saling berbangga diantara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat nanti ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaann-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu.” (QS. AL-Hadid (57): 20)

Lalu apa yang membuatmu takut menatap masa depan tanpa uang? Karena sesungguhnya Allah telah membeli jiwa-jiwa mukmin dengan surgaNya. Lalu apa yang membuatmu ragu untuk melangkah tanpa uang? Jika memang Allah telah kau yakini sebagai zat yang Maha Kaya.

Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri maupun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah; sehingga membunuh atau terbunuh, (sebagai) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al-Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan demikian itulah kemenangan yang agung.” (At-Taubah (9):111)

“Wahai manusia! Kamulah yang memerlukan Allah; dan Allah Dialah yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu), Maha Terpuji.” (Q.S. Fatir (35): 15)

Lalu dimana kau sekarang? Apakah kau masih saja menunggu pekerjaan sebagai satu-satunya sebab yang akan menjadikanmu kaya? Kau lupa kawan, bahwa pekerjaan hanya sedikit sebab, atas akibat pemenuhan apa yang kita butuhkan.

“Wahai manusia! Sungguh, janji Allah itu benar, maka janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan janganlah (setan) yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah. Sungguh, setan itu musuh bagimu, maka perlakukanlah ia sebagai musuh, karena sesungguhnya setan itu hanya mengajak golongannya agar mereka  menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (Q.S. Fatir (35): 5-6)

Lihat dunia diluar sana, masih banyak orang-orang tanpa pekerjaan yang ‘kau sebut layak’ telah mampu menanggung kehidupan yang menjadi amanahnya di dunia. Bahkan tak jarang selalu ‘membagi’ sedikit harta kepada yang lebih membutuhkan daripadanya. Meski kita juga tahu, bahwa dia bukanlah seseorang yang ‘cukup’ dalam pandangan mata kita. Tapi sesungguhNya Allah-lah yang telah memenuhi seluruh kebutuhan dan kebahagiaannya. Lalu apa lagi yang membuatmu takut?

Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikan kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata “Innaalillahi wa innaa ilaihi raajiuun” (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali). ” (Q.S. Al-Baqarah (2): 155-156)

Ketika kita terus belajar mengenal bahwa Allah adalah pemilik diri ini seutuhnya, lalu apa lagi yang masih membuat kita terus gelisah memikirkan bagimana nanti? Allah tidak akan mempertanyakan berapa banyak  harta yang telah kau dapat, tapi apa yang telah kau lakukan atas harta yang Allah berikan.

“Berlomba-lombalah kamu untuk mendapatkan ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, yang diberikan kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (Q.S. Al hadid (57):21)

“……..kehidupan  dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.” (Q.S. Al-Imran (3):185)

Stop untuk menjadi sok tahu atas rencana Tuhan. Kita bukanlah sesiapa yang cukup memahami bagiamana masa depan. Yang Rasul pesankan kepada kita adalah ‘beramallah’ karena tidak ada balasan atas kebaikan melainkan kebaikan.

”Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amal kebajikan yang terus menerus adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.( QS. Al-Kahf(18): 46.)

“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah (Al-Qur’an) dan melaksanakan salat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan rugi.” (Q.S. Fatir (35):29)

”Agar Dia (Allah) memberi balasan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia (surga).  (QS. Saba’ (34): 4)

Bukanlah kita telah sama-sama tahu, sejarah telah membuktikan bahwa memang Allah-lah yang menjamin kehidupan kita didunia. Bukan karena pekerjaan yang mungkin masih terus kita banggakan. Abu Bakar telah menyerahkan seluruh harta untuk agama. Dan hanya meninggalkan Allah dan Rasulnya kepada keluarga dan dirinya. Dan abu bakar tetap bisa beribadah super istimewa. Lalu bagaimana dengan kita? Kita harus terus mengasah kembali keyakinan yang akan mempertajam keberanian kita.

“Dan ketauhilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah ada pahala yang besar.” (Q.S. Al-Anfal (8):28)

Wallahualam..

Tentu masih banyak kekurangan dari tulisan ini. Semoga menambah warna yang akan semakin menerangkan cahaya iman kita.















Tidak ada komentar:

Posting Komentar