Selasa, 17 Juni 2014

JANGAN TAKUT !



_Shinja Tsaqib_

Semua dari kita tentu mempunyai rasa takut. Meski dengan porsi yang berbeda. Dan tentu saja setiap dari kita pun menyikapi rasa takut dengan bermacam rupa. Yup, Allah memang telah melekatkan rasa takut pada setiap manusia. Dan rasa takut ini sesungguhnya hanya diperuntukkan kepada Allah saja.

Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikan kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata “Innaalillahi wa innaa ilaihi raajiuun” (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali). ” (Q.S. Al-Baqarah (2): 155-156)

Namun, pada realitanya tidak jarang kita sering salah menempatkan rasa takut pada selain-Nya. Nah, ini yang harus diperbaiki agar tidak berlanjut menjadi kegelisahan yang akut. Rasa takut yang tidak diperuntukkan kepada Allah akan menyebabkan ketidak tenangan hati, akibatnya hidup menjadi mimpi buruk.

Lalu, bagaimana agar rasa takut yang ada bisa kita arahkan hanya kepada Allah? Nah, coba deh simak firman Allah ini.

“Dan Kami tidak membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya, dan pada Kami ada suatu catatan yang menuturkan dengan sebenarnya, dan mereka tidak dizalimi (dirugkan). ” (Q.S. Al-Mukminun (23):62)

So, nggak usah takut lagi, karena Allah telah mengatakan dalam firmannya bahwa Allah tidak akan memberikan sesuatu yang kamu tidak mampu mengatasinya. Jadi, Allah telah mengiringi segala permasalahan kita dengan solusi. Nah, disini Allah akan menguji kita, seberapa dalam keimanan kita kepadaNya.

“Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga rasul orang-orang yang beriman bersamanya berkata, “kapankah datang pertolongan Allah?” ingatlah pertolongan Allah itu dekat.” (Q.S. Al-Baqarah (2): 214)

Nah, gimana, sudah terbuka pikiran kita untuk tetap tenang menjalani hidup? Tentu, semua itu memang tak mudah. Tapi perlu diingat selalu, apa yang sebenarnya Allah inginkan atas kita adalah kebaikan. Allah telah menyiapkan tempat terindah penuh kebahagiaan atas setiap kesabaran dan rasa sakit menahan segala ujian.

Dunia ini sebentar. Hidup kita juga sebentar. Apakah kita akan menukar yang sebentar ini dengan kebahagiaan yang abadi??? Tentu tidak jika kamu termasuk orang yang berpikir.

“Tidak ada suatu musibah yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah; dan barang siapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Q.S. At-Tagabun (64): 11)

Lantas harus seperti apa sikap kita jika yang terjadi amatlah menyiksa diri. Hidup seolah menjadi kubangan luka. Tak berkesudahan. Benar, memang setiap masalah diturunkan beserta solusi. Tetapi, seolah Allah tiada habis memberi ujian yang menguras kesabaran. Maka Allah pun berkata dalam suratnya.

“Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada Allah.” (Q.S. Ali-Imran (3): 200)

Tidak ada kekuatan tanpa kesabaran. Maka Allah telah menunjukkan harus seperti apa kita. Kesabaran adalah petunjuk dari tuhan menuju surga. Allah tidak pernah mengatakan bahwa kesabaran ada batasnya. Seperti yang sering kita dengar. Ketika menghadapi ujian hidup silih berganti, seolah hidup ini benar benar menyiksa diri. Tetapi Allah mengingatkan kita tentang hal ini. Kata Allah kita disuruh bersabar dan terus menguatkan kesabaran, sampai Allah benar benar ridha kepada kita untuk menempati istana tanpa luka. Dan itu adalah janji Allah kepada manusia yang mau taat serta sabar.

Maka bertaqwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah; dan infakkanlah harta yang baik untuk dirimu. Dan barang siapa dijaga dirinya dari kekikiran, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Q.S. At-Tagabun (64): 16)

Allah mengirimi kita ujian dengan segala keperihannya adalah bentuk kasih sayang Allah. untuk memantaskan diri kita menjadi manusia mulia, yang pantas menjadi penghuni surga selamanya. Lalu, apakah kita masih ragu dengan segala kasih sayang Allah??? Seandainya kita mengetahui rencana Tuhan untuk kita, tentu kita akan dengan mudah menanamkan keikhlasan pada setiap hati-hati kita. Karena Allah tidak akan pernah salah.

Tetapi itulah cara Allah mendidik kita. Dengan merahasiakan hal indah dibalik kesabaran yang tiada batas. Jangan biarkan penyesalan menjadi pengganggu kehidupan kita di dunia dan diakhirat. Karena masa lalu tentu tak dapat kita rubah.

“Dan orang yang sabar karena mengharap keridaan tuhannya, melaksanakan salat dan menginfakkan sebagian rezeki yang kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan, orang itulah yang mendapatkan tempat kesudahan (yang baik). (yaitu) surge-surga ‘And, mereka masuk kedalamnya bersama dengan orang saleh dari nenek moyangnya, pasangan-pasangannya dan anak cucunya, sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu: (sambil mengucapkan), “selamat sejahtera atasmu karena kesabaranmu.” Maka alangkah nikmatnya tempat kesudahan itu. ” (Q.S. Ar-Ra’d (13): 22-24)

Wallahu alam…




Tidak ada komentar:

Posting Komentar