Senin, 12 Mei 2014

Catatan Untuk Dy…



Kemarin aku memang merasa kehilangan. Tapi kini aku kehilangannya terlalu jauh. Jauh sekali Dy. Aku tak tahu dimana dan kapan akan kembali. Sepertinya cukup sekian deh ceritaku. Aku hanya ingin melepaskan. Itu saja. Tapi mengapa terasa sulit sekali. Membuka genggaman yang terlanjur kuabadikan. Mungkin aku lelah. 


Dan untuk Dy. Terimakasih telah menjadi hatiku yang selalu menemani, mendengarkan, dan terkadang memberikan sebuah nasehat lewat rasamu. Aku ingin terus menulismu, hingga benarbenar pelangi itu bercahaya. Terang sekali. Hingga sekitarku merasa bahagia dan sejahtera Dy. Semoga aku masih bisa terus bertahan. Bertahan dari segala kelikuan hidup. Aku yakin semua yang terjadi telah tercatat. Aku hanya menjalani, semampuku akan kulakukan dengan baik. Aku tak ingin membuat kecewa ataupun terkecewakan. Aku akan bertahan Dy.

Dia pergi. Meninggalkan segalanya. Segala yang masih kuharap dapat kutemukan lagi. Kosong Dy. Tak kutemukan apapun dari semua yang kulalui. Hanya kenangan, luka, dan bahagia yang terlewat. Setiap waktu memberiku kesempatan untuk sekedar membayang, aku bahagia. Tapi kembali kosong. Dan itu membuatku lelah. Dan itu membuatku selalu merasa sesak. 

Jalan itu. Suara itu. Angin yang dulu menghembuskan aromanya di udara yang sama-sama kita hirup bersama. Hanya bisa kuabadikan dalam bayang. Berharap semoga aromanya masih tersisa. Semoga tapak yang pernah ia lalui masih membekas dan dapat kurasa. Untuk sekedar rindu yang sudah terlalu mahal dan pergi jauh. 

Dy... dan ini untukmu. Akan kupersembahkan kelapangan hati seluas pelangi. Akan kukejar mimpi. Akan kukuras habis mantra sepi. Agar kau tak sakit lagi. Agar kau berbahagia selamanya. Dan itu pasti Dy. Karena aku masih meyakini; bahwa setiap mimpi akan menepi. Merupa keindahan yang terlampau indah. Itu hadiah dari Tuhan atas keikhlasan panjang: penantian, pertemuan dan kehilangan.

12/5/14


Tidak ada komentar:

Posting Komentar