Sampai di detik ini. Aku semakin bisa berdamai dengan
keadaan. Dengan segala ketidakpastian. Mungkin, hati dan rasa semakin dewasa.
Semakin memahami kehidupan. Yang selalu berdampingan dengan ketidakpastian.
Semoga bertambah baik dan selalu diberkahi.
Aku telah memanjangkan nafas. Namun enggan menghembuskannya
dengan cepat. Aku ingin menahannya dalam dan perlahan. Merasakan setiap udara.
Merasakan setiap keadaan. Setiap ketidakpastian. Agar aku semakin terbiasa
dalam kedamaian. Dalam masa yang selalu ingin kudamaikan. Agar bahagia,
terbiasa kurasai. Meski masih sendu dan sakit.
Kehidupan masih ingin mengujiku. Menambah bahan bakar
kesabaran, keikhlasan, kelapangan dan kebahagiaan. Ya, aku harus mengerti.
Hidup tidak selalunya suguhkan ingin. Kadang ia menyembunyikan ingin di akhir
cerita. Cerita tentang seberapa pantas ingin itu menghampiri diri. Maka kini,
aku ingin memantaskan untuk menemui ingin. Kuharap inginNya sama dengan
inginku.
Dan sampai di detik ini. Diusia yang terus mengejarku. Terus
menerorku tentang sisa waktu. Seberapa banyak telah kukumpulkan bekal itu.
Bekal yang akan memudahkanku menjemput bahagia. Menjemput mimpi dan ingin. Ah,
aku merasa malu. Tak banyak yang bisa kuingat. Atau terlalu jarang keikhlasan
melengkapi setiap sikap. Aku lebih banyak mengingat tentang dosa, tentang
kesalahan yang sering memberatkan langkahku. Memberatkan senyumku. Memberatkan
mimpiku.
Mungkin doadoa masih tertambat. Bingung hendak kemana.
Karena sikap yang masih selalu sama. Masih salah dan sering keliru. Atau hati
yang kadang sering menggerutu, mengutuk dan berprasangka buruk. Entahlah, yang
pasti terlalu banyak ketidakpastian yang harus kuikuti. Dan aku telah bersiap
melangkahkan kaki dan hati, menghadapi ketidakpastiaan lalu temukan kebahagiaan.
Desember 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar