Rabu, 07 Mei 2014

Dear Dairy (4)



Di amsal Februari 2014

Hai dy.. maaf baru dapat menyapamu kembali. Aku telah disibukkan dengan flanel dan mimpiku. Mimpi bisa bersama pelangi dalam waktu dekat ini. Aku sedang menyicil ingin yang semoga segera terwujud. 

Entah semuanya semakin tidak jelas. Dia belum siap dy.. sementara aku sudah terlalu lama menanti. Dan mungkin aku akan pergi. Pergi menjauh dari bayangbayang mimpi dan segala tentang pelangi. Aku bisa apa? Jika memang tak dikehendakiNya itu semua tak akan terjadi. 

Aku harus kembali, kembali seperti semula. Seperti waktu memberikan tawa yang lega. Tak seperti sekarang, tawa hanya ukiran luar yang menahan luka dalam. Aku harus kembali belajar tentang keikhlasan. Tentang kepasrahan dan benar-benar mewakilkan padaNya. Aku milikNya dy…

Dan perahu itu.. perahu yang kuhanyutkan dilaut biru. Semoga sampai pada bahagiaku. Bahagia yang sebenar -benarnya, bukan sementara atau hanya hayalan. Aku harus percaya, bahwa setiap mimpi pasti akan terwujud. Entah kapan tapi aku percaya itu pasti. 

Dy… mungkin aku sekarang sedang menyendiri. Menarik diri dari dunia. Aku harus tenang dan butuh ketenangan. Semua tak bisa selalu kuhindari, tetiba aku menghilang dari segala. Tak bisa seperti ini terus. Aku harus melangkah. Menghadapi setiap kemungkinan apapun. Semoga aku tetap tegar dan selalu ikhlas.  Agar aku benarbenar bahagia..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar