1
apa yang membuatmu gemetar kini
malam hanya sesuatu yang kerap lewat
apa yang belum kauketahui tentang perihnya
kekasih yang dengki, teman yang pudar di angkasa
apa yang membuatmu gemetar kini
malam hanya sesuatu yang kerap lewat
apa yang belum kauketahui tentang perihnya
kekasih yang dengki, teman yang pudar di angkasa
kaulah seseorang yang tak pernah
menyelesaikan sesuatu
karena segala sesuatu terbelah di kepalamu
karena segala sesuatu terbelah di kepalamu
apa yang membuatmu ragu-ragu di
hadapan masa lalu
penyesalan adalah binatang yang tangguh
dengan cakarnya berjalan tegap di bawah kulit
dan membuatmu terluka
penyesalan adalah binatang yang tangguh
dengan cakarnya berjalan tegap di bawah kulit
dan membuatmu terluka
sekarang, rasakan irisannya
rasakan irisannya yang samar pada darahmu
kebencian pada ayah dan kecemburuan pada ibu
rasa asing di antara saudara-saudaramu
rumah-rumah yang menyalakan keputusasaan
rasakan irisannya yang samar pada darahmu
kebencian pada ayah dan kecemburuan pada ibu
rasa asing di antara saudara-saudaramu
rumah-rumah yang menyalakan keputusasaan
lampu-lampu telah padam, kekasihku
biarkan aku menyelesaikan malam
dengan menuliskan baris-baris ini
dan mengalirkan mayatmu ke dalam mimpi.
biarkan aku menyelesaikan malam
dengan menuliskan baris-baris ini
dan mengalirkan mayatmu ke dalam mimpi.
2
bagaimana aku merindukanmu setelah ini
hidup di tengah hantu dan kampung halaman
tak ada yang aku sanggup tinggalkan:
lampu yang kamu padamkan
suara perutmu di pagi hari
bagaimana aku merindukanmu setelah ini
hidup di tengah hantu dan kampung halaman
tak ada yang aku sanggup tinggalkan:
lampu yang kamu padamkan
suara perutmu di pagi hari
atau kekecewaanku sendiri
ketika meninggalkan rumah diam-diam
dan tahu: tak ada yang mengejarku
selain angin, selain bercak-bercak hujan
yang bertahan cukup lama di kepalaku
ketika meninggalkan rumah diam-diam
dan tahu: tak ada yang mengejarku
selain angin, selain bercak-bercak hujan
yang bertahan cukup lama di kepalaku
aku selalu ingin kembali dari
simpang jalan itu
dan menangis sepuas-puasnya
aku ingin memukuli tubuhmu keras-keras
sebab kesabaran tak pernah menerangkan apa-apa
dan menangis sepuas-puasnya
aku ingin memukuli tubuhmu keras-keras
sebab kesabaran tak pernah menerangkan apa-apa
kini ketika aku mungkin mencintai
yang lain
akankah kamu mencintaiku lagi
mencintaiku di antara kecanggunganmu
dan mencintaiku di antara bayang-bayang
yang mungkin tak bisa kamu wujudkan lagi.
akankah kamu mencintaiku lagi
mencintaiku di antara kecanggunganmu
dan mencintaiku di antara bayang-bayang
yang mungkin tak bisa kamu wujudkan lagi.
3
maut yang tipis di dekat leherku
siapa yang sungguh mengenalmu
kamu selalu terpejam
sejumlah buku di dalam tubuhmu, penuh catatan
tak pernah bisa kubaca
maut yang tipis di dekat leherku
siapa yang sungguh mengenalmu
kamu selalu terpejam
sejumlah buku di dalam tubuhmu, penuh catatan
tak pernah bisa kubaca
nama-nama, dusta-dusta
aku hanya tidak ingin menyakiti siapa pun
tidak juga diriku, dengan kesedihanmu, ketakutanmu
dan ketakutanku pada kesedihan
aku hanya tidak ingin menyakiti siapa pun
tidak juga diriku, dengan kesedihanmu, ketakutanmu
dan ketakutanku pada kesedihan
aku telah berhenti berdoa
dan aku tak bisa memilikimu tiba-tiba:
gerimis pagi; hatimu yang terluka
betapa yang kaumiliki akan melemahkanmu
dan aku tak bisa memilikimu tiba-tiba:
gerimis pagi; hatimu yang terluka
betapa yang kaumiliki akan melemahkanmu
aku mengandalkan cuaca dan hati yang
didinginkan
aku bertahan dengan tidur dan mencintai yang kabur
dan aku tak bisa kehilanganmu tiba-tiba:
cintamu yang pelahan; ayat-ayat
yang membuatku mengenang semua tuhan.
aku bertahan dengan tidur dan mencintai yang kabur
dan aku tak bisa kehilanganmu tiba-tiba:
cintamu yang pelahan; ayat-ayat
yang membuatku mengenang semua tuhan.
4
berapa banyak yang bisa kuambil
dari gerimis tanjungkarang
bangunan mana yang berbicara tentang diriku
jalan mana menuju rumah masa lalu
berapa banyak yang bisa kuambil
dari gerimis tanjungkarang
bangunan mana yang berbicara tentang diriku
jalan mana menuju rumah masa lalu
aku tak menemukan kuburku di setiap
gang
pikiranku menjadi hantu, tak bisa kembali ke mana-mana
pikiranku menjadi hantu, tak bisa kembali ke mana-mana
udara adalah anakku yang kudus
yang kuhirup dan lepaskan, kuhirup dan lepaskan
ia kini memikul dosa-dosa ibunya dari kejauhan
tercemar oleh duka dan membuatku kembali hidup
kembali sekarat
yang kuhirup dan lepaskan, kuhirup dan lepaskan
ia kini memikul dosa-dosa ibunya dari kejauhan
tercemar oleh duka dan membuatku kembali hidup
kembali sekarat
seandainya aku seorang putra
seandainya aku hanya orang yang dicintai
seandainya aku hanya orang yang dicintai
lihatlah, betapa banyak yang diambil
dari diriku
aku bahkan tak bisa memiliki airmataku sendiri
yang meluncur deras dan menenggelamkan seluruh kota
aku bahkan tak bisa memiliki airmataku sendiri
yang meluncur deras dan menenggelamkan seluruh kota
5
aku menangisi stasiun yang kering
dan seperti seharusnya tak seorang pun peduli
selembar karcis bekas; penuh kutulisi
aku menangisi stasiun yang kering
dan seperti seharusnya tak seorang pun peduli
selembar karcis bekas; penuh kutulisi
aku pernah mencintaimu setiap hari
dengan tubuh hijau dan pikir yang memar
mengagumi kejahatan-kejahatan kecil
: tanda cinta yang orisinil
dengan tubuh hijau dan pikir yang memar
mengagumi kejahatan-kejahatan kecil
: tanda cinta yang orisinil
tapi hari ini mau ke mana aku mau ke
mana
sekopor pakaian dan buku yang itu-itu juga―
sekopor pakaian dan buku yang itu-itu juga―
dalam sakit aku telah mengganti
semua merk dan judulnya
agar semua waspada, agar kamu curiga
agar tak seorang percaya:
dalam hatiku tak satu bisa berubah
agar semua waspada, agar kamu curiga
agar tak seorang percaya:
dalam hatiku tak satu bisa berubah
senja kesekian memasuki stasiun
di seberang gereja lama kamu muncul
dengan rindu yang asing seperti kemarin
; mengacung namaku tinggi-tinggi
di seberang gereja lama kamu muncul
dengan rindu yang asing seperti kemarin
; mengacung namaku tinggi-tinggi
bibirmu terbuka
aku menghambur tanpa malu:
memelukmu aku memeluk udara.
aku menghambur tanpa malu:
memelukmu aku memeluk udara.
6
aku mendengar suaramu sekali
jauh sebelum kita bertemu dan tak pernah bertemu lagi
ruang-ruang dibekukan oleh jarak; hatiku dipenuhi
pertanyaan-pertanyaan palsu tentang dunia
aku mendengar suaramu sekali
jauh sebelum kita bertemu dan tak pernah bertemu lagi
ruang-ruang dibekukan oleh jarak; hatiku dipenuhi
pertanyaan-pertanyaan palsu tentang dunia
malam ini gema dari suara itu
melumpuhkan pikiran buruk tentang daun-daun gugur
membuatku pincang dan merindukan rumah
melumpuhkan pikiran buruk tentang daun-daun gugur
membuatku pincang dan merindukan rumah
di manakah diriku
selain memudar dalam fiksi-fiksi yang gagal
tentang keluarga; di manakah kamu?
selain memudar dalam fiksi-fiksi yang gagal
tentang keluarga; di manakah kamu?
bagaimana seseorang dapat memahami
kesedihan
yang tak dikenalnya; kehilangan yang sederhana?
yang tak dikenalnya; kehilangan yang sederhana?
setiap orang adalah messiah bagi
dirinya sendiri:
tak ada jalan keluar.
tak ada jalan keluar.
7
kamu membangunkanku pagi-pagi
dengan tangan yang nyata dan pasti―
aku tak punya kebiasaan itu lagi
kamu membangunkanku pagi-pagi
dengan tangan yang nyata dan pasti―
aku tak punya kebiasaan itu lagi
masuklah ke dalam selimutku
menjelang fajar
dan jadilah mimpi ketika aku lelap
makin buruk makin baik: aku akan hidup tanpa kejutan
dan jadilah mimpi ketika aku lelap
makin buruk makin baik: aku akan hidup tanpa kejutan
“mama sudah gila; lebih baik tak
bertemu lagi
lagipula dia cantik dan terluka: dia sempurna
aku akan keluar: itu sebuah kebiasaan”
lagipula dia cantik dan terluka: dia sempurna
aku akan keluar: itu sebuah kebiasaan”
aku berjalan dengan pakaian lengkap
musim dingin
mencari-cari cacat untuk kucatat
hujan hanya rintik-rintik, aku hanya ingat angka-angka
tak seorang pun bernama angka
mencari-cari cacat untuk kucatat
hujan hanya rintik-rintik, aku hanya ingat angka-angka
tak seorang pun bernama angka
hanya hujan rintik-rintik, aku
berjalan seperti kalender
tak ada mantan pacar atau kawan lama:
seluruh kota telah menjadi barang bekas.
tak ada mantan pacar atau kawan lama:
seluruh kota telah menjadi barang bekas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar