Jumat, 29 November 2013

Kapan lagi kutuliskan untukmu



Entah, sejak pertemuan dan perpisahan tanpa jeda kata. Kau yang tibatiba hadir disaat aku hampir memutus harap tentang segala. Tentang cerita dan tentang cita. Aku tahu, ini adalah bagian rencana yang telah dipersiapkan Tuhan untukku-untukmu.

Disaat aku mengharap sesuatu yang jauh dan sulit untuk kuraba. Kulihat dan kutemui. Allah mengirimkanmu lewat tulisan ini. Tulisan jemari yang sedari dulu sudah menjadi canduku. Aku pernah bilang menulis adalah duniaku. Dunia tersunyi dan terabadi jauh kedalam nurani. Dunia paling rahasia. Karena hanya ada aku dan penciptaku saja yang dapat masuk kedunia kecil terahasia ini.

Setiap langkah jemari yang menyentuh keyboard adalah pengembaraan tanpa henti yang terus dan akan selalu kulalui. Karena kata tak akan habis dengan melekatkannya pada satu cerita saja. Karena kata mempunyai ruang paling luas mengungkap segala. Karena kata begitu mantra, maka tak cukup kau hanya menduga. Karena kau tak akan mampu menjamah dunia tersunyiku bersamaNya.

Dan kini, kamu pun pergi perlahan. Menghilang dibalik semak kata yang juga mulai menjadi candumu. Tapi entah, kapan lagi kutuliskan untukmu. Sajak pelangi tanpa hujan. Karena hujan bagimu suatu nestapa yang memilukan dan menggigilkan harap tentang mimpi. Maka aku pun mengembara dalam jejak jemari menemukan mantra penunda hujan. Agar pelangi yang kau cari dapat kutuliskan dalam sajak yang belum usai kutulis. Karena yang dapat menyelesaikannya adalah keabadianmu menggerus halus warna, memolesnya pada pelangiku dan kita akan segera memanen cerita; bahwa kita akan bersama untuk saling melukis senja berpelangi tanpa hujan air mata. Bahwa kita akan saling menekan keyboard dalam senandung nyanyian rinai hujan dan pelangi. Karena sesungguhnya hujan bukanlah penyesalan, dan pelangi adalah keabadian yang memahat cinta dalam gerimis senja kita.  
Dan ketika aku mulai memikirkan tentang sajak yang belum usai. Maka aku akan membiarkan segala menuntunku dalam jejak kelanamu. Semoga masih ada sisa harap yang kau tinggal sebagai petanda bahwa kau benarbenar ingin kembali. Hanya waktu mengharuskanmu pergi mengejar mimpi.

;mimpi yang lain.
11 November 2013




Tidak ada komentar:

Posting Komentar