Entah, sejak pertemuan dan perpisahan tanpa jeda kata. Kau
yang tibatiba hadir disaat aku hampir memutus harap tentang segala. Tentang
cerita dan tentang cita. Aku tahu, ini adalah bagian rencana yang telah
dipersiapkan Tuhan untukku-untukmu.
Disaat aku mengharap sesuatu yang jauh dan sulit untuk
kuraba. Kulihat dan kutemui. Allah mengirimkanmu lewat tulisan ini. Tulisan
jemari yang sedari dulu sudah menjadi canduku. Aku pernah bilang menulis adalah
duniaku. Dunia tersunyi dan terabadi jauh kedalam nurani. Dunia paling rahasia.
Karena hanya ada aku dan penciptaku saja yang dapat masuk kedunia kecil
terahasia ini.
Setiap langkah jemari yang menyentuh keyboard adalah
pengembaraan tanpa henti yang terus dan akan selalu kulalui. Karena kata tak
akan habis dengan melekatkannya pada satu cerita saja. Karena kata mempunyai
ruang paling luas mengungkap segala. Karena kata begitu mantra, maka tak cukup
kau hanya menduga. Karena kau tak akan mampu menjamah dunia tersunyiku
bersamaNya.
Dan kini, kamu pun pergi perlahan. Menghilang dibalik semak
kata yang juga mulai menjadi candumu. Tapi entah, kapan lagi kutuliskan
untukmu. Sajak pelangi tanpa hujan. Karena hujan bagimu suatu nestapa yang
memilukan dan menggigilkan harap tentang mimpi. Maka aku pun mengembara dalam
jejak jemari menemukan mantra penunda hujan. Agar pelangi yang kau cari dapat
kutuliskan dalam sajak yang belum usai kutulis. Karena yang dapat
menyelesaikannya adalah keabadianmu menggerus halus warna, memolesnya pada
pelangiku dan kita akan segera memanen cerita; bahwa kita akan bersama untuk
saling melukis senja berpelangi tanpa hujan air mata. Bahwa kita akan saling
menekan keyboard dalam senandung nyanyian rinai hujan dan pelangi. Karena
sesungguhnya hujan bukanlah penyesalan, dan pelangi adalah keabadian yang
memahat cinta dalam gerimis senja kita.
Dan ketika aku mulai memikirkan tentang sajak yang belum
usai. Maka aku akan membiarkan segala menuntunku dalam jejak kelanamu. Semoga
masih ada sisa harap yang kau tinggal sebagai petanda bahwa kau benarbenar
ingin kembali. Hanya waktu mengharuskanmu pergi mengejar mimpi.
;mimpi yang lain.
11 November 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar