Mungkin sudah cukup harap ini. Mungkin sudah cukup sakit
ini. Mungkin yang aku sandarkan pada hati dan padaNya yang mencipta dan
menjaga. Maaf, aku sudah tak menginginkan terlampau jauh lagi. Cukup sudah
sampai pada detik ini. Dan terimakasih atas segala. Atas luka dan asa. Atas mimpi
yang masih dan selalu menyemi. Mungkin memang bukan denganmu atau masih menunggu.
Entahlah, aku hanya ingin lekas keluar dari ruang ini. Ruang yang membuatku
sesak. Karena hanya ada kamu disini. Maaf, aku tak ingin lagi terluka atau
membiarkan terluka. Kamu bukan sesiapa. Dan aku adalah hamba, aku milik yang
mencipta segala.
Ketika aku mulai beranjak dari ini, kuharap semua semakin menjadi
lebih baik. Lebih indah dan tak ada lagi luka bersamamu atau atas namamu. Kuharap
dunai masih memberiku yang lain. Masih memberiku tangan untuk selau dapat
kugenggam saat aku mulai meletakkan kembali mimpi. Mimpi yang dulu.
Aku ingin pergi. Pergi tuk sembuhkan hati yang terlanjur
luka. Aku tak perlu menyeselai yang telah terlewat dan terasa. Karena ini
adalah bagian dari jalan dan hidupku. Aku masih percaya bahwa segala adalah
anugerah. Aku pasti bisa menghapus luka. Aku pasti akan selalu dapat bahagia
pada waktunya.
“aku masih punya Allah. Tak ada lagi yang aku butuhkan”
Maka aku pergi. Pergi meninggalkan namamu. Meninggalkan jejakmu.
Dan kau bebas. Dan aku pun bebas. Aku ingin segera berlari pada jalan itu. Jalan
yang dulu. Jalan dengan hamparan rerumputan yang selalu sembahyang. Berlari dengan
merentangkan tangan dan mengucap selamat datang. Selamat datang untuk sebuah
kebebasan. Kebebasan mencintaiNya dengan segala yang kupunya. Dengan cinta yang
masih sedang kuperjuangkan. Aku hanya ingin terhormat disisi-Nya. Itu saja!
“aku selalu yakin, bahwa KAU selau punya rencana teristimewa
dan tak terduga. Itulah keajaibanMu yang selalu kutunggu”
Dunia kecilku, 25 November 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar