Minggu, 10 November 2013

Maaf



;teruntuk shofiya dan sahabat

Aku tahu, hari ini seharusnya persembahkan ingin yang telah lama terpendam. Ingin yang selalu kita mimpikan bersama. Tapi maaf, ternyata berani yang tiba-tiba itu tak jua mengunjungiku sampai fajar datang. Dan akhirnya aku memutuskan untuk menjadi seperti umumnya. Apa adanya, seperti biasa atau seperti yang lama tepatnya.

Kamu tahu, untuk menjadi yang seperti kau mimpikan adalah perjuangan panjang yang aku pun masih ragu. Ragu apakah dapat persembahkan perjuangan selamanya. Aku belum tega membiarkan diri ini sendiri dalam mimpimimpi. Aku masih menunggu apakah kau benarbenar akan menguatkan atau pergi setelah kau bangunkan mimpi. Mimpimimpi yang telah sepakat kita gariskan pada masa depan.

Karena kita samasama belum mengerti apakah itu nanti. Maka aku selalu memupus harap yang kadang menggandeng hati untuk mengikuti jalannya. Aku memupus harap yang aku tahu terkadang justru membuahkan luka. Maka aku telah menyediakan sebongkah ladang untuk memanen luka dan merubahnya menjadi kekata perpisahan. Dengan mimpi.

Maaf, jika hari ini tanpa sengaja menoreh kekecewaan padamu. Tapi lagilagi ini memang tak mudah. Butuh segala untuk buktikan bahwa inginku sama seperti inginmu. Aku butuh ada yang menggandeng tanganku untuk memberanikan langkah kecil menuju jalan luka. Jalan luka membahagiakanmu. Jalan luka membahagiakanNya. Jalan luka menurut inderaku saja. Sejujurnya hatiku bahagia.  karena bahagiaku adalah denganmu. Atau bisa lebih disederhanakan lagi; bahagiamu adalah bahagiaku.

Mungkin terdengar aneh, keinginan untuk selalu melihat dan mendengarmu bahagia. memandang hidup tidak melulu sendu. Jadi mimpiku yang belum kuwujudkan adalah membahagiakanmu seperti kau beri aku harap untuk bahagia bersamamu.

Maaf, diri ini tak membutuhkanmu untuk berikan pertolongan. Karena aku telah ada yang memiliki. Telah ada yang menolong. Telah ada yang selalu penuhi apa yang aku butuhkan. ‘aku sudah punya Allah’ jadi biar saja aku terus mendekat dan selalu bersamanya. Agar selalu dapat mendoakanmu dalamdalam. Dalam ruang tersunyi untuk lebih dekat membisikkan harap agar kau bahagia.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar